Menyaksikan ramainya jajanan kaki lima di kawasan Margonda Depok membuat Yayan, Mahasiswa Univ. Gunadarma (saat itu) berkeinginan membuka Cabang Jajanan Khas Palembang ini yang di tempat asalnya telah berkembang pesat. Naluri bisnis pemuda asal Kota yang terkenal dengan jembatan Ampera ini merasa terusik.
Yayan, yang juga menjadi pelanggan setia Warung Kaki lima tempat makan anak-anak kos tersebut berpendapat kalau jenis makanannya di tambah dengan Pempek tentu akan lebih bervariasi lagi menu anak-anak Kos tersebut. Jadilah ia bertekad membuka cabang di daerah Margonda, Depok. Walau awalnya pihak keluarga (dalam hal ini Ibunya) kurang setuju tapi Yayan berhasil menyakinkan Ibunya bahwa pasar Jakarta / Depok menguntungkan.
Maka, pada Th. 1999 mulailah restoran Keluarga yang didirikan, pada bulan Agustus 1985 ini mengembangkan sayapnya di kota Metropolitan. Dimulai dengan Depok, yang di dikelola oleh adiknya “ ENDI “, di ikuti dengan Ps. Minggu oleh sepupu Yayan serta Mampang yang langsung dikelola sendiri oleh Yayan dan istrinya, dan akan menyusul dibukanya cabang Pak Raden di daerah Fatmawati dan Jakarta Barat.
Pempek Pak Raden, dirintis pertama kali oleh Tiga Serangkai Ny. Hj. Nurhasanah (Ibu Yayan), Bp. H. Edi Hasani dan Ny. Marlina, tidak ada hubungannya dengan nama tokoh Pak Raden yang ada di serial TV untuk Anak-anak. Sebutan Raden dimaksudkan Gelar Bangsawan Palembang, Tambahan Pak, karena Raden di peruntukan bagi kaum Lelaki. Tidak jarang pelanggan bertanya kok Pempek Palembang namanya Pak Raden, apa yang jual dari daerah Jawa atau ini warung Pak Raden yang di TV ya. Untuk itu lah, menurut Yayan perlu klarifikasi dengan nama tersebut, disamping sebagai existensi kepemilikan nama Produk. “ Kuatir disalahgunakan “, tambah Yayan.
Kini M. Noer Haliansyah (nama lengkap putra Palembang asli ini) berhasil mengembangkan bisnis Restoran keluarga ini di wilayah Jakarta. Kalau dulu semasa SD ikut masuk kampung keluar kampung menjajakan dagangannya, kini “BOS” Pempek Pak Raden cabang Mampang Jakarta (juga ada cabang Jambi, Bandarlampung, dan Bandung yang dikelola oleh keluarga dari Ibunya), total cab. sampai saat ini 12 cabang dibantu oleh + 200 karyawan dalam menjalankan bisnisnya. PUAS ? ternyata tidak, setiap kali ada pelanggan / rombongan yang datang selalu ditanyakan bagaimana rasa dan pelayanannya. Karena selera orang Jakarta berbeda dengan Palembang kami terus menyesuaikan, sepanjang tidak merubah resep aslinya, demikian Yayan. Tidak kurang Kepala Cabang Bank Mandiri Cab. Mampang adalah salah satu pelanggan Setia Pempek Pak Raden, tambah Yayan. Berada + 200 m dari Hero Mampang arah Ps. Minggu restoran Pempek ini tidak pernah sepi dari pengunjung, buka dari Jam 09.00 s/d 22.00 WIB. Disamping menu utama, Pempek Pak Raden juga menyediakan Kue-kue khas Palembang, Kerupuk dll. Sebagai penutup, Pempek Pak Raden yang Gurih ini memang terasa keasliannya, mulai dari pelayan, Ikan s/d gula aren semua asli Palembang hanya sebagian kecil bahan saja yang dibeli disini seperti : timun dan mie